PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT (NTB) : RUMAH ADAT, PAKAIAN TRADISIONAL, MAKANAN TRADISIONAL, TARIAN TRADISIONAL,OBYEK WISATA , LAGU DAERAH ,LETAK GEOGRAFIS
18.Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)
Ibukota nya adalah Mataram
Berdiri : 14 Agustus 1958 Dasar Hukum : UU.No.64/1968
Letak : Kepulauan Nusa Tenggara ( 8ºLS-10ºLS dan 115º-120ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : DR (Lombok), EA (Sumbawa)
Luas Wilayah : 20.153,15 km².
Bandar Udara : Bandar Udara Internasional Lombok (menggantikan
fungsi dari Bandara Selaparang Mataram)
Pelabuhan Laut : Ampenan / Mataram.
Pahlawan : Sultan
Salahuddin ( Pahlawan Lokal yang mendapat tanda jasa Bintang Mahaputra )
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Mataram
(UNRAM).
Makanan Khas Daerah : Gecak Sape, Ayam Taliwang,dll.
Ayam Taliwang
adalah ayam yang disajikan dengan bumbu-bumbu yang terbuat dari cabai merah
kering, bawang merah, bawang putih, tomat merah, terasi goreng, kencur, gula
jawa dan garam. Ayam Taliwang biasa banyak disajikan pada menu makanan pulau
lombok, Nusa Tenggara Barat.
Obyek Wisata :
Istana Sultan Bima, Gili Meno, Pusa Lingsar, Suranadi, Pulau Moyo, Danau
Lebok Taliwang, Pura Meru, Pantai Sira, Pantai Senggigi, Batu Bolong, Gunung
Pengsong, Dalam Loka Taman Maruya, Gunung Tambora, Liang Petang,dll.
Danau Segara Anak
Danau Segara anak sebearnya menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Gunung
Rinjani. Danau Segara anak memiliki pemandangan yang sangat bagus, yaitu berupa
danau yang dikelilingi perbukitan yang tinggi. Untuk mencapainya tidaklahmudah,
karena diperlukan perjalanan dengan berjalan kaki selama 9 jam. Medan yang
berat dan melelahkan akn terbayarkan saat melihat secara langsung tempat wisata
Danau Segara Anak ini.
Peninggalan Sejarah :
1. Pura Meru, peninggalan Kerajaan Singosari dibangun oleh Anak Agung Gede
Karang pada tahun 1720 masehi.
2. Dalam Loka, bekas Keraton Sumbawa.
3. Istana Sultan Bima, peninggalan dari Kesultanan Bima.
Industri dan Pertambangan : Emas, Perak, dan Mangan.
Tarian Tradisional : Tari Mpaa Lenggogo, Tari Batunganga
Tari Gandrung
Tari Gandrung adalah seni tari asal Lombok yang populer di kalangan suku
Sasak. Tari Gandrung juga disebut dengan Jangger. Beberapa sejarahwan
mengatakan bahwa tari gandrung sudah ada sejak zaman Erlangga di Jawa Timur.
Tari ini lahir dalam keadaan saat tersedia perangkat gameran untuk
menghibur para prajurit yang pulang dari medan perang. Pada saat itu prajurit
ingin bergembira dan bersukaria, lantas datanglah seorang wanita cantik yang
menari dan mengajak para prajurit yang dikehendakinya untuk menari. Acara ini
terus berlanjut dengan penari yang berganti-ganti dan mengajak satu per satu
prajurit itu menari bersama. Tari Gandrung biasanya dilakukan pada sebuah arena
yang dikelilingi penonton. Diantara penonton tersebut adalah sekaligus sebagai
calon penari Gandrung. Dalam bahasa Sasak disebut dengan “pengibing” atau
“ngibing” yang berarti menari.
Rumah Adat : Rumah Istana Sultan Sumbawa
Senjata Tradisional : Keris
Suku : Bali, Sasak, Samawa, Mata, Dongo, Kore, Mbojo, Dompu, Tarlawi, dan Sumba
Bahasa Daerah : Sasak, Bali, Sumbawa, Bima
Pakaian Adat : Sumbawa
Identitas Daerah :
Flora : Ajan Kelincung (Diopsyros Marcrophylia),
Fauna : Rusa Timur (Cervus Komodoenci)
Alat Musik Tradisional : SERUNAI (sumber bunyi : Areofon , DITIUP SAMBIL
MEMAINKAN NADA DENGAN MENGGUNAKAN JARI PADA LUBANG-LUBANGNYA), Cungklik.
Lagu Daerah : Helele U Ala De Teang,
Moree, Orlen-Orlen, Pai Mura Rame, Tebe Onana, Tutu Koda
Lirik Lagu Daerah Nusa Tenggara
Barat – TUTU KODA
Tutu Koda
O ina beten melewan lau doan
O ina saren motanan rae lela
Panadi maan tun pulo pai getan
Rawe di maan wulan le mamatan
Mo aman langsung ke nobo taran bala
Kemata lali go ena lalo dang
Naku mo pana di mulo duli tukang
Paten moi betu beri buratu
No comments:
Post a Comment