PROVINSI KALIMANTAN TIMUR : RUMAH ADAT, PAKAIAN TRADISIONAL, MAKANAN TRADISIONAL, TARIAN TRADISIONAL,OBYEK WISATA , LAGU DAERAH ,LETAK GEOGRAFIS
21. Provinsi Kalimantan Timur (KALTIM)
Ibukota nya adalah Samarinda
Berdiri : 7 Desember 1956 Dasar Hukum : UU.No.25/1956
Letak : Pulau Kalimantan ( 1ºLU-3ºLS dan 113º-120ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : KT Luas Wilayah : 211.440
km².
Bandar Udara : Temindung (Samarinda) , Sepinggan (Balikpapan).
Pelabuhan Laut : Pelabuhan Samarinda.
Pahlawan : Pangeran
Antasari, Brigjen Hasan Basri, Dr, KH Idham Chalid
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta : Universitas Mulawarman
(UNMUL).
Makanan Khas Daerah : Sanga Cobek Salat, Petah, Ayam Cincane,dll.
Ayam Cincane
Ayam Cincane adalah salah satu kuliner andalan di kota Samarinda. Biasanya,
kuliner ini dijadikan hidangan utama ketika masyarakat Samarinda
menyelanggarakan pesta pernikahan atau acara menyambut tamu kehormatan. aging
ayam kampung yang disajikan bersama bumbu berwarna kemerahan menjadi ciri khas
tersendiri dari Ayam Cincane.
Obyek Wisata : Manggar Besar, Tanjung Isuy, Tanag Grogot, Tanah
Merah, dll.
WISATA Batu Dinding atau Batu Tenvang
Wisata alam batu dinding dapat ditempuh dengan kapal sungai menuju Long
Bagun. Di sepanjang perjalanan menuju hulu Sungai Mahakam tersebut, kita dapat
singgah sejenak dan menikmati berbagai perkampungan suku Dayak di wilayah
Kabupaten Kutai Barat yang sangat alami. Di kawasan ini terdapat legenda Batuq
Ayau , yaitu kawasan bebatuan yang dipercaya sebagai tenpat pembuangan kepala
musuh pada saat terjadinya perang antar suku di masa lalu. Perang tersebut
sering disebut dengan istilah Mengayau. Gunung Batu ini juga nerupakan batas
wilayah Propinsi Kalimantan Timur dengan Propinsi Kalimantan Tengah.
Liang Mangkulangit
Liang Mangkulangit atau bahsa penduduk setempat berarti Goa Mengangkat
Langit yang diberikan oleh penemunya. Dibawahnya terdapat aliran sungai
Kandilo. Lama perjalanan yang ditempuh kurang lebih 45 menit dari Muara Komam
atau kurang lebih 10 Menit dari Desa Muara Kuaro.
Peninggalan Sejarah :
1. Keraton Kerajaan Kutai Kertanegara.
2. Prasasti Muara Kanan.
3. Prasasti Mulawarman dari Kerajaan Kutai Kertanegara yang menggunakan
huruf Pallawa tahun 400 masehi.
Industri dan Pertambangan : Kayu Lapis, Gas Alam Cair,
Minyak Bumi, Tenun, Kristal, Timah.
Tarian Tradisional : Tari Perang, Tari Gong, Tari Belian Senteyu,
Tari Gantar, Tari Hudog.
Tari Persatuan dan Kesatuan
Tarian ini berasal dari suku Dayak Kenyah. Semula, tarian ini dinamakan
“KANCET MENYAM TALI” berarti Tarian Anyam Tali. Para penari memegang tali atau
pita aneka warna yang menjadi perlambang atau symbol dari keanekaragaman suku,
adat, budaya dan agama masyarakat yang tinggal di Kalimantan Timur. Pita
tersebut kemudian dianyam menjadi simpul yang terpadu. Tarian ini mengilhami
Gubernur Kalimantan Timur, H. Suwarna Abdul Fatah untuk menjadikan tarian wajib
bagi masyarakat Kalimantan Timur karena sesuai dengan situasi dan kondisi
daerah ini. Oleh karena itu dinamakan Tarian Persatuan dan Kesatuan.
Rumah Adat : Rumah Lamin.
Senjata Tradisional : Mandau, Bujak, Anak Mandau, Beliung dan Sumpitan
Suku : Ngaju, Otdanum, Apokayan,Punan, Murut, Dayak, Kutai, Kayan, Punan, dan
Bugis, Abal, Bulungan, Tidung, Kenyah, Berusau.
Bahasa Daerah : Melayu, Dayak, Kutai, Banjar Pakaian Adat :
Urang Besunung
Identitas Daerah :
Flora : Anggrek Hitam (Ceologyna Pandurata),
Fauna : Pesut Mahakam (Orcaelia Brevirostris)
Alat
Musik Tradisional : SAMPE (sumber bunyi : Kordofon , DIPETIK PADA BAGIAN SENARNYA)
Julukan :
Kota Tepian
Lagu Daerah : Indung-Indung, Burung Enggang, Meharit,
Sabar'ai, Anjat Manik, Bebilin, Andang Sigurandang
Lirik Lagu Daerah Kalimantan Timur
– INDUNG INDUNG
Indung Indung
Indung Indung Kepala Lindung
Hujan Di Udik Di Sini Mendung
Anak Siapa Pakai Kerudung
Mata Melirik Kaki Kesandung
La Haula Wala Kuwwatta
Mata Melihat Seperti Buta
Tiada Daya Tiada Upaya
Melainkan Tuhan Yang Maha Esa
Aduh Aduh Siti Aishah
Mandi Di Kali Rambutnya Basah
Tidak Sembahyang Tidak Puasa
Di Dalam Kubur Mendapat Siksa
Duduk Goyang Di Kusi Goyang
Beduk Subuh Hampir Siang
Bangunkan Ibu Suruh Sembahyang
Jadilah Anak Yang Tersayang
No comments:
Post a Comment